Let's Improve Our Financial IQ!


HI, SEMUA ARTIKEL YANG ADA DI BLOG INI SUDAH DIJADIKAN BUKU SUPAYA MUDAH DIBACA DIMANA SAJA.......SILAHKAN DIPESAN DI http://www.dapurbuku.com/hepeng-by-captain-kickass


Published since 23 January 2012




LOW PROFILE, HIGH PROFIT!


by Captain KickAss



Monday 20 February 2012

Mitos Ngaco Mengenai Perempuan & Kekayaan

Sama mudahnya menikah dengan lelaki kaya atau lelaki miskin
Teorinya iya, tapi tetap saja perceraian sering terjadi di mana-mana, jadi ungkapan ini tidak ngaruh.  Menikahi lelaki kaya memang bagaikan berkah, tapi tidak bisa mengandalkan point ini begitu saja.  Lagian yang kaya tidak terlalu banyak ;)

Gak perlu sekolah tinggi-tinggi supaya bisa mendapatkan gaji besar, toh gaji perempuan hanya income tambahan saja nanti.
Sering sekali saya dengar waktu kecil, bahwa perempuan gak perlu sekolah tinggi-tinggi, itu untuk anak laki saja.  Kan nanti dapat suami.  Nasihat begini bila anda turuti bisa membawa penyesalan bila perceraian terjadi atau tiba-tiba anda menjadi singgle mum, mungkin karena suami meninggal.  Ilmu dan gelar yang anda dapat dari universitas, sifatnya adalah abadi, kapanpun anda bisa menggunakannya.
Perempuan tidak pintar dalam soal angka, termasuk keuangan
Kedua gender sama-sama mampu dalam bidang matematika termasuk keuangan, bedanya wanita lebih emosional bila berhadapan dengan angka, baik itu dalam finansial.  Kontrol emosi (dalam belanja...haaaa!).

Istri yang penghasilannya lebih besar, akan menginjak-injak ego suami yang incomenya lebih kecil.
Fenomena ini memang bisa menyebabkan ketegangan dalam pernikahan bahkan dalam masa pacaran.  Tetapi bisa dihindari dengan berdiskusi secara blak-blakan mengenai uang, budget dan hal-hal finansial lainnya. 

Uang tidak bisa membeli "kebahagiaan"
Tentu saja kekayaan tidak bisa membeli kebahagian.  Kemiskinan juga tidak bisa!  Bukan uang yang membuat anda senang atau sengsara, tetapi cara anda menjalani hidup.  Uang memberikan anda pilihan yang lebih banyak dalam menjalankan hidup.  Seseorang pernah mengatakan:  "Saya pernah kaya dan saya pernah miskin.  Percayalah, menjadi kaya itu lebih menyenangkan".  Memang benar lebih menyenangkan, kalau anda tidak bahagia saat kaya raya, itu bukan dikarenakan anda kaya...itu disebabkan anda memiliki banyak cobaan berat yang belum ada penyelesaiannya.  Setidaknya uang bisa membayar seorang therapist untuk anda melawan depresi selama ada cobaan.

Bila anda memiliki banyak uang, orang-orang akan membenci anda
Wow...saya banyak mengenal wanita-wanita kaya yang menyebalkan, tapi saya juga banyak kenal wanita-wanita yang kurang mampu tetapi menjengkelkan.  Kalau memang anda orang yang bertingkah laku memuakkan, baik anda kaya atau miskin, tidak akan ada orang yang suka pada anda.  Banyak sekali perempuan-perempuan kaya raya yang sangat dermawan, tetapi kebanyakan orang tidak memperhatikan dan hanya membicarakan yang kurang baik.  Istilahnya, lebih ke "kecemburuan" daripada memang realita-nya (alias sirik kalau kata orang Jakarta).

Lebih baik berbuat sesuatu yang baik, daripada baik dalam mengerjakan sesuatu
Dulu saya pikir lebih baik dianggap "manis"atau bermanfaat oleh orang banyak daripada menjadi orang berduit.  Saya katakan sekarang, bahwa kedua hal ini bisa bekesinambungan, dan anda bisa saja berbuat baik untuk komunitas sosial (memberikan kontribusi, tenaga/sumbangan/ilmu) dan pada saat bersamaan bekerja untuk mencapai kehidupan yang sangat mapan. 

Tidak pantas bagi seorang perempuan untuk membicarakan uang
Coba jelaskan ke saya, apa hubungannya sih membicarakan uang dengan ke-feminin-an seseorang???  Kalau anda pikir-pikir lagi, bukan "membicarakan uang" yang membuat orang sebal, tetapi kecerdasan si perempuan itu yang membuat orang lain merasa kesal.  Saya, Captain KickAss, dari 30 orang yang saya ajak bicara soal uang, hanya 1 yang mau mendengarkan dan menghargai usaha saya mengajak menabung dan berinvestasi, sisanya meremehkan (padahal tidak mengerti), mengejek di belakang dengan mengatakan saya terlalu obsesi dengan uang (salah besar, saya hanya beramal ilmu), mengatai saya sok tahu, dll.  Tapi saya tidak akan mundur, jalan terussssss......semoga berkah.


Perempuan atau lelaki, teruslah berusaha hidup di bawah income anda agar bisa menabung, menyisihkan uang untuk investasi.  Sehingga kita semua bisa menikmati masa pensiun sesegera mungkin dengan tenang tanpa menyusahkan siapapun dalam hal finansial.  Banyaklah membantu orang baik itu dengan uang (bila ada) ataupun dengan ilmu (keahlian khusus) karena hal ini bisa menyadarkan kita bahwa kita sudah memiliki lebih dari cukup.




Cheers,
Captain KickAss

Artikel ini di-ilhami (bukan plagiat) oleh "Nice girls don't get rich", by Lois P. Frankel, PhD

No comments:

Post a Comment