Tips Hemat (7)

1. Beli barang kebutuhan rumah dari garage sale, banyak yang masih bagus sekali.  Biasanya expat di sekitar Kemang sering melakukan garage sale karena masa kontrak kerja mereka habis atau harus pindah kerja ke negara lain padahal baru 3 tahun. 
2. Cuci sendiri karpet anda, tidak perlu dibawa ke laundry khusus carpet.  Hampir semua karpet bisa dicuci dengan detergent/softergent (detergent + softener in one).  Semua karpet di rumah saya selalu di cuci di rumah, gulung karpet setelah disikat dan dibilas, berdirikan dan sandarkan ke tembok di teras luar, biarkan sehari semalam sampai airnya habis menetes/mengalir dari bawah (karpet kan tidak bisa diperas seperti baju), setelah tidak berair, digelar dan jemur dipanas, terbalik agar warnanya tidak pudar.
3. Beli baterai yang bisa dicharge.  Banyak di jual yang sepaket dengan chargernya.
4. Gunakan pressure cooker untuk menghemat waktu masak (menjadi hanya sepertiga) dan gas.  Pressure cooker juga menjaga agar nutrisi tidak hilang.
5. Bungkus sendiri kado yang akan anda berikan, tidak perlu bayar di mall untuk dibungkus dengan super cantik, nantinya kan bakal dirobek-robek oleh yang menerima hadiah.
6. Beli taplak meja makan yang berwarna putih, bisa berenda atau bermotif tetapi seluruhnya warna putih.  Bila tertumpah kuah makanan, sambal, saos, dll, anda hanya perlu mencuci dengan bleach (pemutih) dan akan terlihat seperti baru untuk jangka waktu yang lama sekali.
7. Stop ke Starbucks!
8. Stop nyalon, model rambut yang biasa aja tapi rapih, belajar men-set rambut dan mengaplikasikan make-up sendiri.
9. Stop merasa harus memakai barang mahal, gak ada yang memperhatikan kok,kecuali sesama "wanna-be" ("si kepengen dianggap kaya").  Tas dan sepatu untuk bisnis, wajar kalau agak mahal, untuk menunjang bisnis dan lagipula tahan banting dan bisa dipakai bertahun-tahun karena kulitnya asli dan tidak mudah rusak.
10. Tidak usah bersaing barang mahal dengan teman/orang-orang yang memang sukses dan kaya, mereka belinya cash dan memang pandai mengelola uang sehingga menjadi seperti itu.  Kalau beli tas branded second hand saja masih nyicil, berarti belum mampu, lebih baik uangnya untuk menambah "emergency fund".