Let's Improve Our Financial IQ!


HI, SEMUA ARTIKEL YANG ADA DI BLOG INI SUDAH DIJADIKAN BUKU SUPAYA MUDAH DIBACA DIMANA SAJA.......SILAHKAN DIPESAN DI http://www.dapurbuku.com/hepeng-by-captain-kickass


Published since 23 January 2012




LOW PROFILE, HIGH PROFIT!


by Captain KickAss



Monday 5 March 2012

Kenapa Kebanyakan Orang Gak Bisa Kaya?

Setinggi apapun IQ orang, tetap saja tidak bisa menjadi kaya, terus saja mempunyai problem kekurangan uang dan merasa penghasilan tidak pernah cukup.  Saya sendiri kenal dengan seorang profesor yang kehidupannya sangat miskin dan memperihatinkan sehingga ia memerlukan bantuan finansial dari saudara-saudara dan teman dekatnya untuk membantu biaya keluarga.  Dengan memahami mengapa kebanyakan orang tidak bisa kaya, maka anda bisa belajar dan menjadi kaya.  Menjadi kaya bukan suatu kejahatan (kecuali penipu dan koruptor), semua orang didalam hatinya mendambakan hal tersebut meskipun mereka sering menganggap orang kaya adalah mahluk jahat, intinya hanyalah kedengkian karena mereka cemburu dengan keberhasilan finansial orang lain.


Salah besar bila anda berpikir menjadi kaya harus mempunyai income atau gaji yang sangat besar.  Banyak contoh di sekeliling saya sendiri yang mana mereka incomenya 3 - 5 kali lipat di atas saya, tetapi harta atau kekayaannya minimum sekali.  Rumahnya tidak terawat karena tidak mampu, dan uang di bank hanya sedikit, plus sering meminjam uang di kantor.  Berikut adalah alasan mengapa kebanyakan orang tidak bisa dan tidak akan pernah mempunyai banyak uang/asset untuk menjaga stabilitas finansial dirinya sendiri atau keluarga.


Kebanyakan orang rajin menabung
Hampir semua menyadari bahwa mereka harus menabung dan membelanjakan uang mereka di bawah jumlah income.  Mereka pun rajin menabung uangnya di bank.  Menabung uang di bank saja tidak akan membuat anda kaya sama sekali.

Uang di bank hanya mendapatkan bunga kecil.  Kecil karena di bawah angka inflasi.  Saya masih ingat sekali ketika masih SD dulu, uang jajan saya hanya Rp. 100,- (cukup untuk beli kue/permen dan minuman buah) dan sekarang keponakan-keponakan saya setiap hari memerlukan uang jajan Rp. 10,000 - Rp. 20,000.  Harga barang terus menerus naik setiap tahunnya, ini adalah akibat dari inflasi yang paling menonjol (dan hal ini wajar).  Bunga yang anda dapatkan dari tabungan di bank, dipotong pajak sebesar 20% (banyak orang yang tidak mengetahui hal ini), ditambah biaya-biaya bank yang sengaja tidak diberitahukan ke nasabah, seperti biaya materai, biaya ATM, biaya administrasi, biaya penarikan uang, biaya laporan bulanan, dll.  Pada akhirnya, seolah-olah jumlah uang kita bertambah, TETAPI NILAI uang tersebut berkurang dan anda bukan bertambah kaya, tetapi kekayaan and semakin menurun nilainya.

Kebanyakan orang berhemat dan membelanjakan uang dibawah income
Banyak sekali orang yang hidupnya sangat hemat dan menyisihkan pendapatan mereka untuk tabungan masa depan.  Sepanjang hidupnya mereka selalu berusaha hidup sederhana dan tidak boros.

Tetapi orang kaya, tidak fokus terus menerus mencoba hidup dengan sangat sederhana dan mereka selalu berusaha meningkatkan kondisi hidup mereka.  Orang-orang kaya rajin sekali mencari segala jenis investasi yang akan meningkatkan hidup mereka tanpa mereka harus bekerja lebih keras.  Dengan giat berusaha menaikkan jumlah income dan uang mereka, si kaya akan terus bertambah kaya.  Sedangkan si miskin akan terus fokus dengan penghematan di sana-sini tanpa membuka mata dan menangkap peluang investasi yang tersedia di mana-mana, dan mereka tetap akan hidup dengan sangat pas-pasan.

Kebanyakan orang tidak mau kehilangan uang dalam berinvestasi
Barangkali ini adalah hal yang paling mempengaruhi mengapa banyak sekali orang yang tidak akan pernah kaya.  Sekali lagi, bukan jumlah gaji anda yang menentukan apakah anda bisa menjadi kaya atau tidak.  Kuncinya, investasi andalah yang menentukan apakah anda bisa menjadi kaya atau tidak.  Kebanyakan orang terlalu mencari aman dan karena tidak mau kehilangan uangnya dalam berivestasi, mereka lupa untuk mencapai kemenangan secara finansial.  Maka mereka terus saja menanamkan uangnya di investasi yang terlalu aman namun memberikan hasil sangat minimum (kadang di bawah angka inflasi atau sangat sedikit di atas inflasi).  Mereka sama sekali tidak mau mengambil resiko untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih banyak baik jangka pendek maumpun panjang, dimana hasilnya bisa untuk menunjang masa pensiun anda dengan sangat nyaman, lebih dari cukup.

Kebanyakan orang membeli "hutang" bukan "asset"
Meskipun kebanyakan orang takut kehilangan uangnya, tapi pada akhirnya mereka hanya menambah hutang, bukannya kekayaan.  Banyak sekali orang yang membeli mobil yang relatif terlalu mewah dan boros bensinnya bila dibanding dengan pendapatan mereka.  Biaya parts, bensin, perawatan, belum lagi harga jual mobil yang turun drastis setiap tahun, adalah sangat menggerogoti keuangan mereka, begitu pula rumah yang terlalu mewah untuk kondisi mereka saat ini (dipikir tidak mewah, ternyata masih melebihi kemampuan).  Rumah tersebut ternyata menjadi beban dan membuat budget anda bocor dengan cicilan besar dan lama, juga biaya perawatan, bukannya menjadi asset kekayaan yang menjamin keberhasilan finansial.  Orang-orang kaya membeli asset yang justru menambah income mereka sehingga kekayaan mereka meningkat, bukannya menambah jumlah hutang.

Kebanyakan orang buta terhadap hal keuangan
Kebanyakan orang ketakutan kehilangan uang mereka karena mereka buta akan hal-hal keuangan terutama investasi.  Mereka tidak paham sama sekali mengenai uang sehingga tidak mampu membuat keputusan investasi yang sangat baik.  Mereka selalu menginginkan tips-tips menambah kekayaan dalam waktu singkat bahkan berjudi, yang justru menjadi korban penipuan.  Lalu mereka suka sekali menyalahkan orang lain terutama pemerintah sebagai penyebab mengapa mereka tidak pernah bisa punya uang banyak.  Mereka ini banyak yang sudah lulus dari universitas atau mencapai pendidikan yang sangat tinggi, tetapi tidak pernah mau belajar mengenai uang atau investasi, sehingga berapa besarpun gaji yang mereka dapat, selalu saja pas-pasan dan kekayaan mereka segitu-segitu saja.


Tanpa berivestasi, lupakan saja untuk menjadi kaya.  Berinvestasi membutuhkan, pemahaman, keberanian, jangka waktu panjang, dan disiplin serta fokus untuk mencapai goal dalam kehidupan ini.  Semua penawaran atau bujukan untuk berivestasi dalam waktu relatif sangat singkat dan mendapatkan hasil yang sangat tinggi adalah PENIPUAN.  Kecuali anda mendapat warisan dalam jumlah sangat besar, tidak ada cara berinvestasi yang hanya membutuhkan waktu singkat dan memberikan hasil luar biasa (patut dicurigai).  IN INVESTMENTS, TIME IS YOUR BESTFRIEND!

Terinspirasi dari sebuah artikel (lupa dapat dari mana), dan juga memang dari pengalaman sendiri.




Cheers,
Captain KickAss

No comments:

Post a Comment